Adab Membaca Alquran — Kenapa kita harus membaca Alquran? Salah satu alasannya, Alquran itu nanti bisa menjadi syafaat untuk pembacanya di akhirat kelak.
Alquran merupakan firman Allah yang harus senantiasa dibaca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Membacanya termasuk ibadah dan mendapat pahala berlipat. Meski demikian, Anda tidak boleh sekadar membaca Alquran tanpa memperhatikan adab yang bisa mengurangi nilai pahalanya.
Daftar Isi
20 Adab Membaca Alquran, Penting Untuk Diketahui
Dalam agama Islam, semua kegiatan yang dilakukan telah diatur secara detail. Bahkan untuk hal yang mungkin kita anggap sepele seperti masuk kamar mandi dan keluar itu ada adabnya.
Demikian juga dalam membaca Alquran. Agar membacanya mendapat berkah dan pahala yang sempurna, maka adab yang baik harus diperhatikan.
Adab tersebut ada yang disampaikan oleh nabi secara langsung ataupun melalui firman Allah, di antaranya:
Membaca dengan Niat Karena Allah
Segala kegiatan yang tidak bernilai ibadah akan mendapat pahala jika diniatkan karena Allah. Sebaliknya, jika ibadah yang diniatkan bukan karena Allah justru berpotensi syirik dan riya’, sehingga menghapuskan nilai pahala yang seharusnya diperoleh.
Sebagai contoh, aktivitas makanan dan minum jika diniatkan untuk ibadah kepadaNya maka bernilai ibadah.
Oleh karena itu, adab yang paling pertama diperhatikan dalam membaca Alquran adalah dengan niat mencari Ridha Allah semata.
Setelah itu, barulah meniatkannya dengan kebaikan yang lain, seperti membersihkan hati, menenangkan jiwa, dan sebagainya.
Membaca Alquran dalam Keadaan Suci
Adab kedua yang sudah banyak diterapkan oleh umat muslim adalah membacanya dalam keadaan suci lahir dan batin. Suci secara batin berkaitan dengan kebersihan niat dalam membacanya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Sedangkan suci lahir berkaitan dengan fisik yang bebas dari najis. Caranya dengan mengambil wudhu yang bisa menyucikan najis kecil. Tetapi jika sedang dalam keadaan junub, tentu bersuci tidak cukup hanya dengan wudhu saja, tapi juga harus mandi besar.
Salah satu hadis yang menjadi pedoman bagi seseorang agar membaca Alquran dalam keadaan suci adalah hadis shahih riwayat Daruquthni nomor 449:
Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang suci”.
Menyediakan Tempat yang Suci
Selain suci fisik yang ada dalam tubuhnya, membaca Alquran juga harus berada di tempat yang suci. Dengan begitu, Alquran serta pembacanya bisa selalu dalam keadaan suci karena jauh dari najis yang bisa membatalkan wudhunya.
Menutup Aurat
Meskipun menutup aurat saat membaca Alquran tidak wajib seperti saat salat, namun adab yang baik harus membacanya dengan menutup aurat. Bagi wanita, sebaiknya menggunakan jilbab dan pakaian yang tertutup. Sedangkan laki-laki bisa menggunakan pakaian yang biasa digunakan salat.
Selain menutup aurat, pastikan pakaian yang digunakan merupakan pakaian terbaik. Seperti mukena atau jubah yang bersih. Untuk laki-laki juga bisa menggunakan baju koko dan kopiah.
Menghadap ke Kiblat
Kiblat adalah salah satu arah yang menyatukan umat Islam dalam salat, sehingga mereka menghadap arah yang sama di mana pun berada.
Dalam sebuah hadist disebutkan:
“Sebaik-baik majelis adalah yang mengahadap kiblat. ”
(HR. Thabrani)
Sehingga sebaiknya kita membaca Alquran juga menghadap ke kiblat. Namun seandainya membaca dalam keadaan berdiri, berbaring, dan pose lainnya boleh.
Membaca Alquran diawali dengan Ta’awudz
Membaca ta’awudz adalah salah satu adab membaca Alquran yang disunahkan, mengingat setan selalu ada di sekitar manusia dan menggodanya.
Bacaan ta’awudz yakni:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Agar bacaan Alquran terhindar dari kesalahan pengucapan yang disebabkan setan, maka ta’awudz dibaca sebagai perlindungan.
Bahkan anjuran membaca ta’awudz atau perlindungan dari setan sebelum membaca Alquran terdapat dalam QS. An Nahl ayat 98:
“Apabila engkau (Muhammad) telah membaca Alquran, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
Membaca Alquran dimulai dengan Basmalah
Sebagai umat Islam tentu sudah tahu bahwa dalam memulai segala kegiatan, dianjurkan untuk membaca basmalah atau menyebut nama Allah. Tentu ini juga berlaku saat hendak membaca Alquran ataupun memulai surat baru di dalamnya.
Tetapi yang perlu diingat, khusus surat At Taubah tidak dianjurkan membaca basmalah karena termasuk surat Al Bara’ah yang berisi ayat berkaitan dengan pemutusan perjanjian.
Salah satu manfaat membaca basmalah disetiap aktivitas yang baik, terhitung pahala disisi Allah.
Membaca dengan Tartil
Allah berfirman dalam QS. Al Muzammil ayat 4:
“Bacalah Alquran itu dengan tartil.”
Membaca dengan tartil bukan berarti bagus saja, tetapi juga harus memperhatikan makhorijul huruf atau pengucapan huruf, serta tajwidnya.
Membaca dengan tartil ini menjadi wajib karena salah pengucapan bisa menyebabkan perbedaan arti.
Itulah sebabnya banyak TPQ (Taman Pendidikan Alquran), rumah tahfidz, atau sejenisnya yang sengaja dibuka untuk membantu anak-anak membaca Alquran dengan baik sejak dini.
Tidak Tergesa-gesa dan Terlalu Cepat
Agar lafal dan tajwid Alquran bisa diterapkan dengan sempurna, tentu membacanya tidak bisa dengan cepat atau sambil tergesa-gesa. Ini jelas bertentangan dengan beberapa kalangan yang membaca Alquran dengan cepat saat tadarusan di bulan Ramadhan.
Demi mencapai target khatam Alquran, sebagian umat Islam membacanya dengan cepat sehingga tajwidnya tidak jelas. Ini tentu harus dihindari dan tidak boleh diikuti agar tidak mengurangi nilai pahala dalam membaca Alquran.
Membacanya dengan Suara yang Merdu
Anda tentu bisa membedakan perasaan ketika mendengar Alquran yang dibaca merdu dengan yang dibaca tanpa nada. Perasaan ketika mendengar Alquran yang dibaca merdu tentu terasa lebih tenang dan mudah tersentuh.
Sebaliknya, bacaan yang suaranya monoton dan cenderung tidak sesuai tajwid, justru terkadang kurang enak didengarkan. Itulah sebabnya, banyak sekali metode membaca Alquran yang menggunakan berbagai nada berbeda demi melatih pembacanya membaca dengan suara merdu.
Hal ini ternyata juga sesuai dengan anjuran nabi dalam hadis riwayat Ahmad nomor 18994, agar menghiasi Alquran dengan suara pembacanya.
Rasulullah bersabda: “Hiasilah Alquran dengan suara kalian.”
(HR. Ahmad 18994, Nasai 1024)
List belajar membaca Alquran dengan suara merdu lewat youtube
- Channel Muzammil Hasballah
2. Ngaji Santai
3. OCHI YOSI Official
Tidak Mengeraskan Suara Karena Riya’
Adab yang satu ini adalah yang paling sering diabaikan oleh sebagian besar umat muslim ketika membaca Alquran. Biasanya Alquran sengaja dibaca dengan keras baik di rumah ataupun di masjid dengan tujuan agar didengar dan dipuji orang.
Ketika terbesit keinginan agar dipuji, sebaiknya tidak membacanya dengan keras untuk menjaga hati.
Tapi kalau membaca di masjid dengan tujuan untuk mengingatkan orang pada Alquran dan agar yang mendengarkan merasa tersentuh hatinya, maka membaca dengan suara keras diperbolehkan.
Jadi poin utama dalam membaca Alquran dengan suara keras tergantung pada niatnya. Jika untuk sombong maka tak diperbolehkan. Namun jika untuk dakwah dan kebaikan lainnya boleh dilakukan.
Jangan Membaca Alquran Sambil Menguap ataupun Berbicara
Saat berbicara dengan orang lain sambil menguap, tentu terlihat tidak sopan. Apalagi ketika sedang membaca Alquran yang merupakan firman Allah. Oleh karenanya, jika tidak sengaja menguap saat sedang mengaji, sebaiknya berhenti membacanya dan tidak melanjutkan sambil menguap.
Selain itu, apabila ada yang mengajak bicara hal penting, sebaiknya dijawab sekadarnya lalu melanjutkan membaca Alquran. Kalau pembicaraan penting dan panjang, sebaiknya tidak melanjutkan membaca Alquran.
Sujud Tilawah Ketika Membaca Ayat Sajdah
Ayat sajdah adalah ayat yang berisi tentang perintah Allah untuk bersujud kepada-Nya. Dalam Alquran biasanya sudah ditandai dengan tanda sajdah menyerupai panah. Kalau ayat ini kebetulan dibaca, sebaiknya berhenti dan melakukan sujud tilawah.
Bacaan Sujud Tilawah
سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِفَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Sajada wajhiya lilladzi khalaqahu washawwarahu wasyaqqa sam’ahu wabasharahu bihaulihi waquwwatihi fatabarakallahu ahsanul khaliqin.
Artinya: Telah sujud wajahku kepada Dzat yang menciptakannya, yang menancapkan pendengaran dan penglihatan dengan daya dan kekuatannya. Mahasuci Allah sebaik-sebaik Pencipta.”
Keutamaan Sujud Tilawah
Mengutip dari Republika, salah satu keutamaan sujud tilawah adalah membuat setan pergi dan menangis.
Hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Apabila manusia membaca ayat sajdah, kemudian dia sujud, menghindarlah setan dan dia menangis seraya berkata, ‘Hai celaka! Anak Adam disuruh sujud, lantas dia sujud maka baginya surga, dan saya disuruh sujud juga tetapi saya enggan, maka bagi saya neraka.” (HR Muslim).
Membacanya dengan Khusyuk
Agar ayat Alquran yang dibaca menyentuh hati, dalam membacanya usahakan senantiasa dalam keadaan khusyuk dan tunduk kepada Alllah. Caranya dengan mentadaburi atau memperhatikan makna setiap ayat yang dibaca, sesuai dengan perintah Allah dalam QS. Shad ayat 29:
“Kitab (Alquran) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya.”
Membersihkan Mulut
Dalam buku At-Tibyan, Adab Para Penghafal Alquran karya Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi menyebutkan sebaiknya sebelum membaca Alquran membersihkan mulut menggunakan siwak atau lainnya.
Mengulangi Ayat-ayat Tertentu untuk Direnungi
Rasulullah, para sahabat dan ulama mengulangi ayat-ayat tertentu untuk direnungi.
Sebagai contoh, Ibnu Mas’ud ra pernah mengulang-ulang ayat QS Thaha: 114;
“…wahai Rabbku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
Kemudian Sa’id bin Jubair pernah mengulang-ulang ayat, QS. Al-Baqarah: 281;
“Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah… ”
Keutamaan Menangis Ketika Membaca Alquran
Rasulullah bersabda:
“Bacalah Alquran dan menangislah. Jika tidak dapat menangis, paksakanlah dirimu untuk menangis.” (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah, para sahabat, dan ulama banyak menangis ketika membaca Alquran. Selain melembutkan hati, menangis menjadikan kita ingat akan tempat kembali abadi yakni akhirat.
Oleh karenanya, Rasulullah menganjurkan untuk memaksakan diri umatnya menangis ketika membaca Alquran.
Bagaimana caranya? Dibuku At-Tibyan, Adab Para Penghafal Alquran karya Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi, memberikan tips yakni: hadirkan perasaan sedih di hati dengan memperhatikan ancaman yang disebutkan dalam Alquran, berbagai perjanjian yang ada di dalamnya.
Kemudian menyadari kelalaiannya dalam hal itu. jika belum bisa bersedih dan menangis sebagaimana yang terjadi pada orang-orang pilihan. hendaklah ia menangis karena ketidakmampuannya, padahal ini merupakan musibah terbesar
Mohon Karunia Pada Allah Saat Membaca Ayat Rahmat
Di Alquran banyak sekali ayat-ayat tentang azab dan rahmat.
Maka ketika sampai di ayat rahmat, hendaklah kita meminta karunia Allah. Sedangkan saat bertemu ayat azab, hendaknya memohon perlindungan dari Allah.
Baca Alquran Sesuai Urutan Alquran
Para ulama berkata: “Yang paling utama, membaca Alquran sesuai urutan mushaf. Pertama ia membaca Alfatihah, kemudian Al-Baqarah, Ali Imran dan seterusnya.”
Jadi jangan diloncat-loncat ya! Bacalah dari awal surat yakni Al-Fatihah hingga penutup surat An-Naas.
Membaca Alquran dari Mushaf Lebih Utama
Membaca Alquran dengan menggunakan mushaf lebih afdhal (utama) daripada membaca dengan sekadar mengandalkan hafalan.
Lantaran melihat Alquran adalah ibadah yang dituntut. Sehingga selain membaca, kita juga melihat ayat yang tengah dibaca.
Butuh Alquran sesuai kebutuhan Anda? Kontak kami, kami jual Alquran berkualitas bisa eceran atau grosir.
Imam Ghazali dalam Al-Ihya’ menyampaikan, banyak dari para sahabat yang membaca Alquran dari mushaf dan mereka tidak suka jika satu hari saja tidak membaca mushaf.
Agar pahala yang diperoleh dalam membaca Alquran bisa sempurna, sebaiknya 20 adab membaca Alquran di atas harus diperhatikan.
Namun, jangan jadikan adab tersebut alasan yang memberatkan untuk membacanya, seperti malas mengaji karena tidak ingin berwudu, ataupun alasan lainnya.
Semoga Allah mudahkan kita bagian dari mereka yang istiqomah dalam membaca Alquran, mengamalkan, dan esok mendapatkan syafaatnya kelak yang akan mengantarkan ke surgaNya. Aamiin
Butuh Alquran jumlah banyak?
Kami menjual Alquran berkualitas baik eceran atau grosir berbagai jenis. Siap kirim ke berbagai daerah di Indonesia. Tersedia Alquran custom, Alquran wakaf, hingga iqro.
Informasi lengkap hubungi kami langsung ke 0852-158-158-22